Welcome ...

Tuesday, September 17, 2013

Resensi Novel “Sang Pemimpi”

TANPA MIMPI KITA MATI

Judul buku        : Sang Pemimpi
Pengarang         : Andrea Hirata
Penyunting        : Imam Risdiyanto
Penerbit            : Penerbit Bentang (PT Bentang Pustaka)
Tahun terbit       : 2006
Tebal buku        : x + 230 halaman

Sukses dengan novel pertamanya yang langsung menjadi best seller, Laskar Pelangi, Andrea Hirata mengeluarkan novel keduanya, Sang Pemimpi, yang masih merupakan tetralogi dari Laskar Pelangi.
Andrea Hirata, lahir di Belitong tanggal 24 Oktober 1982. Hidup dengan segala keterbatasan cukup mempengaruhi pribadinya sedari kecil. Ia amat menggemari sains-fisika, kimia, biologi, astronomi, dan tentu saja sastra, meskipun studi mayornya ekonomi. Andrea lebih mengidentikkan dirinya sebagai seorang akademis dan backpacker.  Andrea berpendidikan ekonomi dari Universitas Indonesia. Ia mendapat beasiswa Uni Eropa untuk studi master of science di Universitas de Paris, Sorbonne, Prancis dan Sheffield Hallam University United Kingdom.

Saturday, August 3, 2013

Pemuda dan Pembangunan : Integritas untuk Kualitas

Sejak zaman perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia, kaum pemuda telah menempati peran penting dalam kehidupan bernegara. Terlebih sejak lahirnya ikrar Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928, yang ada berkat gerakan kreatif kaum pemuda Indonesia masa itu yang menjadikannya sebagai bukti otentik lahirnya bangsa Indonesia, kedudukan kaum pemuda dalam kehidupan bernegara pun semakin terlihat. Tak hanya sampai di situ, prestasi-prestasi yang ditorehkan para pemuda Indonesia untuk negeri pertiwi, yang seringkali mengantarkan Indonesia ke jenjang internasional untuk bersaing secara global dan lebih dikenal oleh dunia, juga dapat menjadi salah satu bukti peran aktif dan kreatif pemuda Indonesia di kehidupan bernegara.

Resensi Cerpen “Lidah”

SELALU ADA BALASAN UNTUK SETIAP PERBUATAN

Judul buku        : Lidah
Pengarang         : Ni Komang Ariani
Pengantar          : Hamsad Rangkuti
Penerbit            : Penerbit Pustaka Pergaulan
Tahun terbit       : 2008
Tebal buku        : x + 110 halaman

Buku kumpulan cerpen karangan Ni Komang Ariani ini, Lidah, berisi cerpen-cerpen terbaiknya dengan tema-tema sederhana cerminan berbagai peristiwa yang terjadi di kehidupan nyata. 14 cerita pendek dalam buku ini memiliki tema yang sesuai dengan kehidupan kita sehari-hari.

Wednesday, July 24, 2013

Resensi Nonfiksi “B.3.P; Berhati, Berpikir, Bertindak Positif”

ANDA ADALAH APA YANG ANDA PIKIRKAN

Judul buku        : B.3.P; Berhati, Berpikir, Bertindak, Positif
Pengarang         : Abdurrahman Yuri
Editor               : Nurchasanah
Penerbit            : MQS Publishing
Tahun terbit       : 2010
Tebal buku        : xii + 204 halaman

Pernah mengeluh karena masa lalu? Sering merasa kurang puas atas pencapaian yang telah diraih? Atau bingung menyusun rencana-rencana masa depan yang akan dilakukan? Hal semacam itu sering kita temui dalam kehidupan. Namun, jangan biarkan hal-hal tersebut terus terjadi dalam kehidupan kita.

Saturday, July 20, 2013

Resensi Novel "Edensor"

Judul buku       : Edensor
Pengarang        : Andrea Hirata
Penerbit           : Penerbit Bentang (PT Bentang Pustaka)
Tahun terbit     : 2008
Tebal buku       : xii + 296 halaman

Setelah sukses dengan dua novel pertamanya yang langsung menjadi best seller, Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi, Andrea Hirata mengeluarkan novel ketiga dari tetralogi Laskar Pelangi yang lagi-lagi menjadi best seller, yaitu Edensor. Novel ini bercerita tentang keberanian bermimpi, kekuatan cinta, pencarian diri sendiri, dan penaklukan-penaklukan yang gagah berani. Di mana dalam novel ini diceritakan sebuah perjalanan yang menakjubkan dan penuh dengan halang rintang.

Friday, March 1, 2013

Meragukah?


Siluet itu, aku melihatnya
Kecil menjadi besar, lambat laun
Tak lagi hanya sekadar titik tanpa rupa
Aku menggigil.

Hanya beberapa senti di depanku
Sampanku telah sampai
Hendak dibawanya aku jauh sealur riak ombak
Aku terdiam.

Sunday, February 10, 2013

Hakuna matata, Aal izz well :)


HAKUNA MATATA

Hakuna matata. Siapa yang belum pernah dengar kalimat singkat penuh makna ini? Buat yang pernah nonton film Lion King pasti tau dong.

Friday, January 25, 2013

DEMONSTRASI (BUKAN) DEMI DEMOKRASI

Demonstrasi bukanlah suatu kata asing bagi warga Indonesia. Demonstrasi bukan pula suatu momen yang aneh. Sudah sejak dahulu rakyat Indonesia mengenal demonstrasi. Terutama sejak masa pemerintahan presiden Soeharto hingga kini. Mulai dari kalangan mahasiswa, buruh, hingga rakyat biasa tidak ragu untuk melakukan demonstrasi. Seperti layaknya kebudayaan asli di Indonesia, demonstrasi sudah menjadi kebudayaan baru bagi masyarakat Indonesia.
Di era reformasi ini, yaitu setelah turunnya Soeharto dari jabatannya sebagai presiden, seluruh rakyat Indonesia di bidang hukum memiliki hak yang sama. Mereka memiliki kebebasan dalam mengemukakan pendapat mereka terhadap sistem pemerintahan di negeri ini. Pemerintahan dari rakyat untuk rakyat benar-benar diterapkan di era ini. Rakyat, melalui wakil-wakilnya dari setiap daerah, dapat ikut mengatur sistem pemerintahan di Indonesia. Kebebasan rakyat dalam mengemukakan pendapat memang telah tercantum dalam undang-undang dasar negara RI. Hal tersebut dapat dilihat praktiknya, salah satunya, dalam kegiatan pemilihan umum. Kegiatan pemilu tersebut membuktikan bahwa rakyat diberi kebebasan untuk memilih secara langsung sesuai hati nurani pemimpin yang akan memimpin negara Indonesia.

Monday, January 21, 2013

HIDUP (NYAMAN) DI TENGAH GELIMANG SAMPAH

Indonesia, baik di mata warga Indonesia sendiri maupun mancanegara, dikenal sebagai negara yang besar. Indonesia memiliki wilayah yang luas yang sebagian besar wilayahnya berupa lautan. Berada di daerah tropis merupakan suatu keuntungan bagi Indonesia. Segala jenis tanaman dapat tumbuh subur, seperti dalam sebuah lirik lagu, tanah Indonesia disebut ‘tanah surga’. Selain itu, karena berada di daerah tropis masyarakat Indonesia dapat melihat matahari terbit setiap hari, tidak seperti negara lainnya. Mungkin hal itulah yang menarik warga mancanegara untuk datang ke Indonesia. Selain itu, alasan lain mereka datang ke Indonesia mungkin juga karena indah dan beranekaragamnya kenampakan alam yang terdapat di Indonesia.
Namun sangat disayangkan. Keindahan yang terdapat di bumi Indonesia harus tercemar dengan sampah yang berceceran di mana-mana. Memang, sebagai negara yang besar, Indonesia memiliki penduduk yang jumlahnya cukup besar. Penduduk Indonesia tersebar dari Sabang sampai Merauke, baik di pedesaan maupun perkotaan. Dengan jumlah yang banyak itu, otomatis barang yang dikonsumsi di Indonesia juga banyak. Terlebih masyarakat Indonesia terkenal sebagai masyarakat konsumtif. Dengan begitu, barang yang dikonsumsi pun semakin bertambah. Lalu apakah ada hubungan antara banyaknya jumlah barang yang dikonsumsi masyarakat dengan lingkungan?